Tuesday 11 August 2015

Cukup Seribu Saja

Kemarin saya pergi ke apotek untuk membelikan perban untuk seorang pasien dampingan Sedekah Rombongan. Iya, saya selain sebagai mahasiswa dan pedagang, saya juga menjadi relawan di Sedekah Rombongan. Apa itu Sedekah Rombongan? Langsung saja buka www.sedekahrombongan.com .

Saya sampai di apotek tersebut disambut oleh bapak tukang parkir yang setiap hari dari pagi sampai sore memang mencari nafkah dengan menjadi tukang parkir di daerah itu. Waktu itu sore hari dan saya melihat beban yang begitu berat dari raut wajah bapak itu.

Dan benar saja ketika saya selesai dengan keperluan saya di apotek, lalu saya keluar menuju parkiran. Saya ambil selembar uang dan saya berikan kepada bapak tukang parkir itu. Kemudian saya lihat dia mengambil uang dari sakunya, ternyata hanya beberapa lembar uang ribuan. Dengan keadaan seperti itu beliau masih saja mau memberikan uang kembalian untuk saya yang kemudian saya menolaknya dan biar untuk beliau saja, padahal biasanya sejumlah uang yang saya berikan tadi tidak ada kembaliannya kalau diberikan kepada tukang parkir.

Bapak ini mengajarkan betapa pentingnya sebuah sikap baik dalam bekerja. Bapak ini tidak melihat sedikitnya uang yang beliau dalam seharian bertugas menjadi tukang parkir dapatkan tapi beliau bersikap konsisten dengan apa yang dilakukannya, hanya dibayar seribu rupiah kalau satu motor parkir.

Begitu...

No comments:

Post a Comment