Friday 14 August 2015

Sayangi orang tua kami, Tuhan.

Saya ini termasuk orang yang gampang menangis apabila ada sesuatu yang mengingatkan saya kepada orang tua saya. Apalagi kalau mengingat bagaimana perjuangan orang tua saya dalam menyekolahkan saya.

Bapak saya seorang pedagang bahan makanan didepan rumah dan ibu saya seorang guru swasta yang kadang gajinyapun didapatkannya bisa telat sampai berbulan-bulan.

Setiap dini hari bapak saya berangkat ke pasar untuk membeli bahan makanan yang kemudian beliau jual pada pagi harinya kepada orang di kampung kami. Dengan usia yang sudah tua, bapak saya menghabiskan malamnya di pasar. Setelah sholat malam, bapak langsung berangkat untuk kulakan bahan yang mau dijualnya pada pagi hari. Disaat hujan deraspun, bapak saya tetap memaksakan untuk pergi ke pasar demi bisa berjualan memenuhi kebutuhan warga dan untuk bisa menabung biaya sekolah saya.

Ibu saya juga seorang yang sudah tua dan sering sakit ketika sudah merasa capek. Badannya sudah mulai kurus mungkin karena beratnya beban yang dipikulnya. Memang, biaya semua jenjang pendidikan saya bersumber dari ibu saya. Bapak saya juga biasanya minta uang ke ibu kalau uang kulakannya tidak mencukupi. Dengan kondisi seperti itu, ibu saya tidak pernah mengeluh dan selalu menyembunyikan beratnya pikiran yang harus beliau tanggung.

Yaa Allah, muliakanlah orang tua kami.
Yaa Allah, sayangilah mereka seperti mereka menyayangi kami.
Berilah kami kesempatan untuk selalu bisa memberikan kebahagiaan untuk mereka.

Saat tulisan ini terselesaikan, saya belum berhenti menangis...

Begitu...

No comments:

Post a Comment